AYO KONSULTASI ONLINE SEPUTAR KESEHATAN

Buat Janji Mudah dan Cepat

4 Cara Mengatasi Panas Dalam

Panas adalah serangkaian gejala seperti sakit tenggorokan, sariawan, dan bibir kering. Cara mengatasinya mudah saja, ikuti cara ini!
Klikdokter.com, Jakarta Panas dalam adalah kondisi ketidaknyamanan yang biasanya ditandai dengan bibir pecah-pecah, sariawan, batuk, badan lemas, hingga sakit tenggorokan. Bukan hanya asal minum larutan, ada beberapa cara mudah untuk mengatasi keluhan tersebut.
Tidak adanya istilah dalam dunia medis terkait kondisi ini. Istilah panas dalam berkembang di kalangan masyarakat untuk menggambarkan kondisi tubuh yang kurang sehat akibat infeksi ringan, serta kurang minum dan istirahat.
Perlu diingat bawa panas dalam bukanlah penyakit, melainkan sekumpulan gejala yang bisa menandakan adanya penyakit tertentu dalam tubuh. Kondisi tubuh yang kelelahan, adanya gangguan pencernaan, dan sakit tenggorokan bisa ditandai oleh rasa panas di dalam tubuh.
Itu sebabnya, setelah mengonsumsi obat atau larutan pereda panas dalam yang dijual bebas di apotek dan warung, gejala yang dirasakan biasanya akan mereda. Akan tetapi, obat tersebut tidak dapat menghilangkan penyakit yang mendasarinya.

Tips mengatasi panas dalam

Cara yang paling tepat untuk mengobati panas dalam adalah menemukan kondisi medis yang mendasarinya. Dengan mengobati akar permasalahannya, maka gejala panas dalam pun tak akan kambuh.
Meski demikian, tetap ada beberapa cara yang dapat membantu meredakan keluhan panas dalam, yaitu:

1. Minum air putih

Sudah bukan rahasia lagi bahwa air putih adalah cairan terbaik untuk tubuh manusia. Selain dapat memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh, air putih juga bisa meredakan, bahkan mencegah beberapa jenis penyakit masuk ke tubuh, termasuk gejala panas dalam. Anda disarankan minum minimal 8 gelas setiap harinya agar kesehatan tubuh tetap terjaga.
“Baik itu air hangat maupun air dingin, keduanya sama-sama boleh diminum oleh penderita panas dalam. Tapi jika Anda memiliki alergi dingin, maka sebaiknya hindari minum air putih dingin, dan perbanyak minum air putih hangat,” ujar dr. Karin Wiradarma, M.Gizi, dari KlikDokter.

2. Hindari makanan yang merangsang sakit tenggorokan

Makanan-makanan yang merangsang sakit tenggorokan, seperti makanan panas, makanan berlemak, serta makanan berminyak dan digoreng, bisa memperburuk kondisi panas dalam yang diderita.
“Minyak yang menempel pada dinding tenggorokan akan menyebabkan iritasi pada tenggorokan. Ini dapat menimbulkan rasa sakit dan perih yang tidak tertahankan. Jika terus terjadi, bukan tidak mungkin iritasi yang dialami semakin parah. Proses penyembuhan pun akan jadi semakin lama,” kata dr. Karin menjelaskan.

3. Konsumsi makanan yang mengandung nutrisi lengkap seimbang

Saat panas dalam, Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung banyak air seperti semangka, melon, wortel, dan jeruk. Selain meredakan rasa nyeri pada tenggorokan akibat panas dalam, buah dan sayur juga mengandung serat yang dibutuhkan organ pencernaan.

4. Kumur-kumur dengan air garam

Berkumur dengan air garam sejak dulu memang dipercaya sebagai obat kumur alami yang memiliki kandungan antiseptik. Karenanya, disebut-sebut dapat membantu menyembuhkan panas dalam, terutama jika mengalami keluhan sariawan dan sakit tenggorokan. Anda bisa menyiapkan secangkir air hangat, lalu tambahkan setengah sendok teh garam. Aduk hingga larut, lalu gunakan untuk berkumur sebanyak dua kali dalam sehari.
Selain dengan air garam, Anda juga bisa berkumur dengan larutan yang mengandung chlorhexidine gluconate untuk mengatasi sakit tenggorokan dan sariawan. Jika mengalami sariawan, gunakan gel yang mengandung asam hialuronat.
Mengatasi panas dalam sebenarnya dapat dilakukan dengan cara-cara sederhana di atas. Akan tetapi, Anda juga wajib mencari tahu menyebab gejala panas dalam muncul. Selain itu, perkuat daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit dan memicu panas dalam. Yakni dengan mengonsumsi makan sehat dan seimbang setiap hari, beristirahat cukup, olahraga rutin, tidak merokok, dan menghindari stres.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »