BLOG-NYA ''Keperawatan B"

Budaya Kerja Sehat, Unggul dalam Layanan, Terdepan dalam Informasi

AYO KONSULTASI ONLINE SEPUTAR KESEHATAN

Buat Janji Mudah dan Cepat

Yuk, Cermat Memilih Obat Flu dan Batuk

Yuk, Cermat Memilih Obat Flu dan Batuk

Saat terkena flu, mengonsumsi obat flu dan batuk dapat meredakan gejala batuk pilek karena flu dan membuat Anda bisa beristirahat lebih nyenyak, sehingga proses penyembuhan pun lebih cepat. Tapi, memilih obat flu dan batuk tidak boleh sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.
Flu adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan. Saat flu, tubuh akan secara alami melawan virus penyebab flu dengan cara memproduksi lendir dan menimbulkan peradangan. Produksi lendir yang berlebihan dan peradangan inilah yang akhirnya membuat Anda batuk dan pilek, serta merasa tidak enak badan saat sedang flu.
Yuk, Cermat Memilih Obat Flu dan Batuk - Alodokter

Gejala Flu dan Batuk yang Umum Terjadi

Gejala flu dan batuk biasanya muncul 2-3 hari setelah virus influenza masuk ke dalam tubuh. Selain batuk dan pilek, beberapa gejala yang juga bisa muncul saat flu adalah:
  • Demam
  • Bersin
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala
  • Tubuh terasa lemas
  • Nyeri otot
  • Tidak nafsu makan
  • Mual dan muntah
  • Menggigil atau meriang
Meski demikian, tidak semua orang yang sakit flu akan menunjukkan semua gejala di atas. Gejala flu dan batuk juga bisa saja berbeda pada setiap orang. Gejala yang muncul bisa ringan, bisa juga cukup berat sampai membatasi aktivitas sehari-hari.

Obat Flu dan Batuk yang Bisa Menjadi Pilihan

Batuk dan pilek karena flu sebenarnya dapat reda dan sembuh sendiri dalam waktu beberapa hari, selama daya tahan tubuh Anda baik. Oleh karena itu, Anda perlu beristirahat yang cukup dan banyak minum air putih.
Jika gejala batuk pilek karena flu dirasakan cukup berat sampai mengganggu aktivitas dan istirahat, Anda bisa mengonsumsi obat flu dan batuk untuk meredakannya. Obat batuk pilek ini biasanya dapat dibeli bebas tanpa resep dokter.
Berikut adalah beberapa kandungan obat flu dan batuk yang direkomendasikan:
  • Succus liquiritiae extract atau ekstrak akar manis, untuk meredakan batuk dan sakit tenggorokan.
  • Paracetamol, untuk meredakan demam dan nyeri pada tubuh akibat flu.
  • Amonium klorida, untuk mengencerkan dahak dan lendir, sehingga lebih mudah dikeluarkan.
  • Ephedrine HCI dan chlorphenamine maleate, untuk meredakan pilek dan hidung tersumbat akibat flu. Kedua obat ini juga dapat mengobati pilek karena alergi atau iritasi pada saluran pernapasan, misalnya karena paparan debu, atau asap rokok.
Sewaktu mengonsumsi obat flu dan batuk, pastikan Anda telah membaca petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasannya. Minumlah obat sesuai aturan pakai dan dosis yang dianjurkan.
Obat antibiotik tidak selalu dibutuhkan untuk mengobati batuk dan pilek, karena sering kali batuk dan pilek disebabkan oleh infeksi virus. Obat antibiotik hanya diberikan jika batuk pilek disebabkan oleh infeksi bakteri, misalnya jika batuk pilek disertai dahak kental berwarna kuning kehijauan, atau jika batuk pilek tidak kunjung sembuh setelah beberapa hari.

Menghindari Flu Penyebab Batuk dan Pilek

Agar tidak mudah terserang virus penyebab flu dan batuk, Anda bisa melakukan beberapa langkah pencegahan berikut ini:
  • Mencuci tangan dengan sabun atau hand-sanitizer, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet.
  • Menjauhkan diri dari orang yang sedang flu dan batuk.
  • Menjaga kebersihan dan kualitas udara di dalam rumah, misalnya dengan tidak merokok dan rajin membersihkan rumah. Bila perlu, Anda juga bisa menggunakan penyaring udara atau pelembap udara (humidifier) di dalam ruangan.
  • Menerapkan pola hidup sehat.
  • Mendapatkan vaksinasi influenza.
Perlu Anda ingat, penggunaan obat flu dan batuk harus sesuai dengan dosis dan aturan penggunaan yang tertera pada kemasan obat. Selain itu, ibu hamil dan ibu menyusui juga disarankan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat flu dan batuk yang dijual bebas.
Jika flu dan batuk yang Anda alami tidak kunjung membaik dengan perawatan dan pengobatan secara mandiri di rumah, periksakanlah diri ke dokter agar dapat diberikan penanganan lebih lanjut.

Hindari 5 Kebiasaan Buruk ini Saat Dilanda Stres

Hindari 5 Kebiasaan Buruk ini Saat Dilanda Stres


Hindari 5 Kebiasaan Buruk ini Saat Dilanda Stres

Tanpa Anda sadari, ada beberapa kebiasaan yang bisa membuat stres yang Anda alami terasa semakin buruk. Anda tentu tak ingin pikiran yang sudah penat bertambah buruk. Itu sebabnya, Anda harus menghindari kebiasaan-kebiasaan tersebut agar stres yang Anda alami tak semakin buruk. Apa saja? 

Berbagai kebiasaan yang harus dihindari karena membuat stres

Beberapa kebiasaan yang Anda lakukan dan beberapa pemikiran ternyata bisa membuat hormon kortisol meningkat, hingga akhirnya Anda stres. Beberapa kebiasaan yang harus Anda hindari tersebut, antara lain: 

1. Sering melamun

manfaat bengong
Semua orang tentu memiliki alasan masing-masing di balik stres yang mereka alami. Entah itu masalah pekerjaan, keluarga, atau percintaan. 
Tidak jarang, kondisi stres yang sedang Anda derita justru membuat Anda lebih sering memikirkan masalah tersebut. Misalnya, terus saja memikirkan mengapa hal itu terjadi.
Mencari solusi untuk sebuah masalah memang baik, tetapi terlalu sering memikirkannya mengapa itu terjadi, bahkan secara berlebihan, juga bisa berdampak negatif terhadap hidup Anda. Apalagi, ketika Anda hanya merenungi nasib dan menyalahkan diri sendiri. 
Terus merenungkan kesalahan Anda merupakan salah satu kebiasaan yang bisa membuat stres semakin parah. Akibatnya, Anda kurang memperhatikan kualitas hidup dan secara perlahan merusak hidup Anda sendiri.
Oleh karena itu, cobalah untuk tidak terlalu sering melamun ketika sedang stres. Usahakan untuk lebih fokus terhadap solusi dari masalah tersebut dibandingkan memikirkan bagaimana hal tersebut dapat terjadi. 

2. Kebiasaan tidur yang buruk

cepat tidur cepat bangun
Menurut sebuah penelitian pada tahun 2012 dalam jurnal Experimental Neurobiology, kebiasaan tidur yang buruk juga bisa membuat hormon stres Anda ikut melonjak. 
Kondisi ini biasanya hanya bersifat sementara dan berlangsung beberapa hari saja. Akan tetapi, jika Anda sering melakukan kebiasaan tersebut tentu akan menyebabkan efek berkepanjangan. 
Kurang tidur adalah kebiasaan yang bisa membuat stres yang Anda rasakan semakin buruk. Pada saat Anda tidak mendapatkan jatah tidur yang cukup, fungsi kognitif (kecerdasan) Anda akan menurun dan membuat pikiran Anda menjadi stres. 
Agar hal ini tak terus-terusan terjadi, ada beberapa rutinitas sebelum tidur yang bisa Anda lakukan agar bisa tidur nyenyak dan tepat waktu, seperti:
  • Hindari kebiasaan menonton televisi atau menggunakan alat elektronik sebelum tidur. 
  • Tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari. 
  • Mematikan lampu atau memakai penerangan yang redup agar Anda mendapatkan kualitas tidur yang baik
Dengan begitu, setidaknya Anda sudah mencoret satu kondisi yang bisa memperparah stres.  

3. Sering makan makanan cepat saji

makanan cepat saji
Seperti yang dilansir dari laman Harvard Health Publishing, orang yang sedang stres biasanya merespons peningkatan hormon kortisol ini dengan makan lebih banyak. Hal tersebut mungkin dikarenakan kadar kortisol yang tinggi memengaruhi sensasi lapar pada tubuh. 
Akibatnya, orang yang stres akan mencoba mengatasinya dengan makan, terutama makanan cepat saji yang membuat Anda berisiko memiliki berat badan berlebih.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menghindari kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji saat stres. Selain membuat Anda semakin stres, kebiasaan yang satu ini juga menambah daftar risiko penyakit Anda di masa depan. 

4. Berada di hubungan yang tidak sehat

sikap pria saat putus cinta
Arti hubungan di sini sebenarnya tidak hanya percintaan saja, melainkan juga pertemanan, keluarga, dan rekan kerja. Hubungan dan lingkaran pertemanan yang bisa diandalkan mungkin dapat mengurangi beban stres Anda. 
Beberapa orang mungkin akan mencari teman atau orang lain dalam sebuah hubungan ketika dilanda stres. Hal ini karena mereka butuh dukungan untuk melewati masalah yang sedang dialami. 
Jika memang stres yang Anda rasakan justru berasal dari hubungan apa pun yang sedang Anda jalani saat ini, mungkin Anda harus menjauh sejenak. Cobalah pikirkan ulang mengenai hubungan tersebut. Berada di hubungan toxic akan berdampak buruk pada kesehatan mental Anda. 
Jika hubungan tersebut sangat berarti, cobalah untuk menjaga hubungan Anda tetap sehat dan tidak membebani Anda. 

5. Mengabaikan stres

brain fog banyak pikiran di kantor
Mengabaikan stres adalah salah satu kebiasaan yang harus Anda hindari karena membuat stress yang Anda rasakan semakin memburuk. 
Orang-orang yang tidak mengatasi masalah mereka dengan baik biasanya cenderung kewalahan dalam menghadapi stres mereka. Selain itu, kebiasaan ini tidak jarang membuat mereka mengambil keputusan yang kurang baik. 
Langkah pertama dalam mengelola stres Anda adalah menyadarinya. Barulah setelahnya Anda mencari tahu penyebab utama munculnya stres tersebut, mencari solusi, dan mengatasinya secara perlahan. 
Apabila Anda merasa stres mengambil alih kehidupan Anda, cobalah untuk mencari tahu bagaimana mengelola stres dengan baik. Jika masih ragu dan bingung, Anda dapat berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk mendapatkan bantuan yang lebih baik. 
Rekomendasi Obat Jerawat Terbaik di Apotek dan dari Resep Dokter

Rekomendasi Obat Jerawat Terbaik di Apotek dan dari Resep Dokter

Jerawat tidak bisa diobati sembarangan. Setiap obat mungkin punya cara kerja yang berbeda untuk menghilangkan jerawat. Jenis obat yang Anda perlukan mungkin berbeda dengan yang dibutuhkan orang sebelah, karena jenis jerawat Anda dan dirinya mungkin juga berbeda. Namun, mana obat jerawat yang paling ampuh?

Rekomendasi Obat Jerawat Terbaik di Apotek dan dari Resep Dokter

Pilihan obat jerawat medis nonresep di apotek

Obat jerawat medis yang dapat dibeli tanpa resep cocok untuk mengobati jenis jerawat ringan seperti komedo (whitehead dan blackhead) dan jerawat sedang. Obat jerawat nonresep rata-rata termasuk jenis topikal (obat oles) yang tersedia dalam bentuk krim, busa, sabun, gel, losion, atau salep.
Berikut adalah obat nonresep yang paling umum dipakai untuk mengobati jerawat:
Benzoil peroksida
Benzoil peroksida ampuh untuk Anda yang memiliki jerawat ringan hingga sedang. Jerawat yang merah meradang juga dapat diatasi dengan benzoil peroksida.
Benzoil peroksida menghilangkan jerawat dengan cara membunuh bakteri penyebab jerawat dan mencegah sel kulit mati untuk menyumbat pori-pori.
Obat yang mengandung benzoil peroksida tersedia dalam bentuk krim, lotion, sabun cuci muka, dan gel  dalam konsentrasi 2,5-10 persen. Biasanya, efek obat akan memakan waktu paling cepat 4 minggu untuk memperlihatkan hasil paling optimalnya.
Meski cukup efektif untuk mengobati jerawat, perhatikan juga risiko efek samping dari penggunaan benzoil peroksida. Bahan kimia ini dapat membuat kulit kering kemerahan dan terasa panas, khususnya bagi pemilik kulit sensitif.
Hati-hati juga saat memakai obat yang mengandung benzoil peroksida, karena dapat menodai rambut dan pakaian.

Asam salisilat

Asam salisilat adalah obat jerawat yang paling umum. Masalah kulit yang kasar akibat komedo atau jerawat pasir yang berukuran kecil-kecil juga dapat diobati dengan asam salisilat. Asam salilisat dapat membantu mempercepat proses pembentukan sel kulit baru.
Selain itu, obat ini direkomendasikan untuk membersihkan pori-pori sehingga tidak tersumbat dan menyebabkan jerawat maupun komedo di kemudian hari. Bedanya dengan benzoyl peroxide, asam salisilat tidak memengaruhi produksi sebum dan tidak membunuh bakteri.
Asam salisilat tersedia dalam berbagai bentuk produk seperti lotion, krim, dan cairan pembersih wajah dengan konsentrasi antara 0,5-5 persen. Obat ini perlu digunakan rutin secara berkelanjutan agar tidak merangsang komedo dan jerawat muncul kembali.
Efek samping yang bisa terjadi dari penggunaan obat ini antara lain iritasi kulit seperti gatal-gatal, kulit merah dan kulit kering.
Efek samping lainnya yang dapat terjadi berupa reaksi alergi, seperti:
  • Sulit bernapas, kulit kering dan terkelupas
  • Pingsan
  • Mata, muka, bibir, atau lidah bengkak
  • Tenggorokan tebal
  • Kulit panas
Ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak sebaiknya konsultasi terlebih sebelum menggunakan obat yang mengandung asam salisilat.

Sulfur dan resorcinol

Pada beberapa obat jerawat, kandungan sulfur biasanya ditemukan bersama resorcinol. Keduanya memiliki cara kerja berbeda, yang jika digabungkan bisa efektif dalam mengobati jerawat.
Sulfur mengobati jerawat dengan cara mengurangi produksi minyak berlebih dan membersihkan pori-pori yang tersumbat. Sementara itu, resorcinol membantu mencegah timbulnya komedo di kemudian hari dengan cara menghilangkan sel-sel kulit mati.
Obat jerawat yang mengandung dua kombinasi zat ini biasanya terseda dalam bentuk krim, losion, sabun, sampo, cairan, atau jel dengan takaran dosis 2% sulfur dan 5-8% resorcinol.
Penting dipahami bahwa pnggunaan sulfur dan resorcinol dapat menimbulkan efek samping berupa iritasi kulit, terutama jika kulit Anda sensitif. Efek samping iritasi biasanya dapat mereda seiring proses tubuh Anda menyesuaikan diri dengan obatnya.
Namun, jika iritasi kulit terus berlanjut dan sampai mengganggu atau bertambah parah menjadi makin kering, kemerahan dan mengelupas setelah beberapa hari, sebaiknya konsultasikan ke dokter lebih lanjut.

Daftar obat jerawat oles (topikal) yang biasa diresepkan dokter

Jika jerawat Anda tidak kunjung sembuh atau bahkan memburukk setelah menggunakan obat nonresep, ini tandanya masalah kulit Anda perlu penanganan khusus dari dokter kulit (dermatologis). Jerawat taraf parah, seperti nodul atau jerawat batu (jerawat kistik), juga biasa membutuhkan obat khusus dari dokter.
Untuk kasus jerawat parah, obat yang diberikan dokter rata-rata berbentuk oles dalam dosis lebih kuat atau bisa juga obat minum (oral).
Berikut ini adalah beberapa obat jerawat yang biasanya diresepkan oleh dokter kulit.

Tretinoin

Tretinoin adalah turunan dari asam retinoat atau vitamin A. Tretinoin sampai saat ini masih populer diresepkan dokter kulit di Indonesia sebagai obat pilihan utama dokter kulit untuk menangani jerawat dan bekas jerawat.
Tretinoin umum diresepkan dengan konsentrasi 0,025 persen. Tretinoin bekerja menghilangkan jerawat dengan membuka pori-pori yang tersumbat oleh kotoran atau bakteri. Di saat yang bersamaan, obat ini juga merangsang pengelupasan sel kulit mati untuk digantikan dengan sel kulit baru yang sehat.
Namun, perlu dipahami bahwa dalam beberapa minggu pertama setelah menggunakan tretinoin, jerawat Anda mungkin terlihat lebih buruk. Ini adalah reaksi normal yang disebut purging untuk membersihkan “tunas-tunas” jerawat yang masih di dalam. Biasanya, efek obat akan terlihat paling cepat 8-12 minggu setelah pemakaian rutin.
Beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan tretinoin, antara lain:
  • Rasa panas, hangat, menusuk-nusuk
  • Kesemutan
  • Gatal-gatal
  • Kemerahan
  • Bengkak
  • Kulit kering
  • Kulit terkelupas
  • Iritasi, atau warna kulit berubah
Sebelum Anda menggunakan tretinoin, beri tahu dokter apabila Anda memiliki eksim. Obat ini dapat membuat kulit Anda jadi lebih sensitif jika terpapar matahari. Maka, penggunaan obat tretinoin sangat disarankan untuk dilakukan di malam hari.
Selain itu, pemakaian tretinoin pada beberapa kasus dapat menimbulkan reaksi alergi berupa gatal-gatal, sulit bernapas, bengkak pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan. Beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap obat tertentu, termasuk vitamin A dan segala turunan dari vitamin A.

Antibiotik topikal

Antibiotik topikal adalah jenis obat yang dioleskan langsung pada jerawat. Antibiotk bekerja membunuh bakteri yang menyebabkan jerawat dan menghentikan peradangan kulit.
Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik topikal untuk menghindari beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat konsumsi antibiotik oral.
Antibiotik topikal yang paling umum digunakan untuk pengobatan jerawat adalah eritromisin, yang merupakan antibiotik makrolid, dan clindamycin, yang merupakan turunan lincosamide. Antibiotik topikal clindamycin yang digunakan bersama benzoil peroksida dapat mengurangi risiko kejadian resistensi bakteri.
Meski begitu, antibiotik topikal biasanya butuh waktu kerja lebih lama untuk menghilangkan jerawat daripada obat yang dimininum.
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan antibiotik topikal di antaranya iritasi atau alergi.

Vitamin A

American Academy of Dermatology (AAD) menganjurkan retinol (retinoid) topikal untuk membantu mengobati dan mencegah jenis jerawat yang meradang.
Retinol merupakan produk turunan dari vitamin A yang mengandung antioksidan untuk melawan radikal bebas penyebab kerusakan sel.
Retinol dapat membantu mengobati jerawat dengan mengurangi peradangan, meningkatkan pertumbuhan sel kulit baru, dan mengurangi produksi sebum atau minyak berlebih. Lebih lanjut, penggunaan rutin dari retinol dapat membantu menghaluskan kulit dan meratakan warna kulit.
Meski begitu, perlu dipahami bahwa obat jerawat yang mengandung retinoid dapat menimbulkan efek samping berupa iritasi kulit kemerahan, dan bahkan mengelupas. Maka dari itu, penggunaan retinoid sangat dianjurkan secara bertahap.
Jangan lupa gunakan tabir surya setelahnya karena retinol dapat membuat kulit sensitif terhadap paparan sinar matahari.

Asam azelaic

Asam azelaic diresepkan untuk mengobati jerawat ringan hingga sedang, serta rosacea. Asam azelaic juga dapat ditemukan di beberapa obat jerawat OTC, tetapi dalam konsentrasi yang lebih rendah.
Asam azelaic membantu membersihkan pori-pori, dan meredakan jerawat yang disebabkan bakteri.
Bentuk kesediaan obat dengan asam azelaic adalah gel, lotion, dan krim.
Beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan asam azelaic antara lain:
  • Gatal
  • Terbakar
  • Kemerahan
  • Kulit kering atau terkelupas

Daftar obat jerawat minum (oral) yang diresepkan resep dokter

Apabila perawatan topikal tidak juga membuat jerawat Anda sembuh, atau jika jerawat Anda cukup parah atau menyebar, dokter bisa meresepkan obat-obatan oral.
Dalam beberapa kasus jerawat, obat-obatan oral hanya dikonsumsi dalam jangka waktu yang pendek, dan kemudian Anda akan diresepkan dengan obat-obatan topikal.
Berikut ini adalah beragam obat jerawat oral yang biasa diresepkan oleh dokter.

Antibiotik oral

Antibiotik oral telah digunakan untuk mengobati jerawat selama bertahun-tahun. Antibiotik oral biasanya digunakan untuk mengobati jerawat sedang hingga berat, atau jerawat persisten.
Seperti antibiotik topikal, antibiotik oral bekerja dengan mengurangi bakteri penyebab jerawat. Antibiotik oral juga membantu mengurangi peradangan pada kulit.
Antibiotik oral paling efektif membunuh jerawat ketika digunakan bersama dengan obat jerawat topikal, seperti retinoid topikal, benzoil peroksida, atau pengobatan topikal lain.
Seringkali pengobatan antibiotik oral dimulai dari dosis tinggi dan kemudian berpindah ke dosis yang lebih rendah seiring membaiknya jerawat.
Antibiotik oral yang paling umum diresepkan untuk perawatan jerawat adalah:
  • Eritromisin
  • Tetrasiklin
  • Minocycline
  • Doksisiklin

Isotretinoin

Isotretinoin diresepkan untuk mengobati jerawat yang parah dan jerawat yang sudah tidak merespons pengobatan lainnya, hingga menyebabkan wajah memerah dan nyeri akibat kondisi kulit yang meradang.
Obat ini sangat efektif untuk mengusir jerawat. Tak hanya itu, isotretinoin juga berguna mengurangi jumlah minyak pada wajah yang dihasilkan.
Sebelum menggunakan obat ini disarankan untuk konsultasi ke dokter terlebih dahulu karena efek samping yang terjadi dapat berupa kolitis ulserativa atau penyakit autoimun pada usus, depresi hingga menimbulkan keinginan bunuh diri, dan cacat lahir jika digunakan oleh ibu hamil.
Efek samping lain yang bisa ditimbulkan, seperti:
  • Alergi
  • Gatal-gatal
  • Kesulitan bernapas
  • Pembengkakan di wajah, bibir, lidah dan tenggorokan.
  • Merasa lemah dan mati rasa
  • Kejang-kejang
  • Munculnya masalah pendengaran
  • Diare
  • Demam, dan lain sebagainya

Pil KB

Hormon dalam pil KB dapat membantu mengurangi jerawat karena pil KB dapat mengurangi sirkulasi hormon androgen, yang mengurangi produksi sebum.
Pil KB yang digunakan untuk mengobati jerawat harus mengandung estrogen dan progestin agar efektif melawan jerawat.
Jika Anda diresepkan pil KB untuk mengobati jerawat, Anda harus mengetahui efek samping pil tersebut. Efek samping dari pil KB dapat meliputi:
  • Mual
  • Muntah
  • Keram perut
  • Kembung
  • Pertambahan berat badan
  • Penurunan berat badan
  • Perubahan siklus menstruasi
  • Sakit kepala
  • Nyeri payudara
  • Pusing
  • Pingsan

Aldactone

Aldactone (spironolactone) adalah obat jerawat lain yang hanya diresepkan khusus untuk wanita dewasa saja.
Ini obat jerawat yang diresepkan dalam keadaan tertentu saja untuk merawat fluktuasi hormon yang berkontribusi terhadap munculnya jerawat.
Aldactone tidak terlalu umum digunakan, dan bukan pilihan pengobatan jerawat lini pertama.
Tetapi bagi beberapa wanita, aldactone sangat membantu mengobati jerawat yang tidak sembuh-sembuh.
Aldactone juga dapat menimbulkan efek samping, seperti
  • Siklus menstruasi tidak teratur
  • Nyeri payudara
Efek samping lainnya yang mungkin dirasakan, antara lain:
  • Haus atau mulut kering
  • Kram perut, muntah, dan / atau diare
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Tingkat kalium darah meningkat
  • Tekanan darah rendah
Penting untuk mengetahui setiap jenis obat yang ada dan berkonsultasi ke dokter kulit agar Anda bisa menemukan yang terbaik untuk diri sendiri. Pemilihan obat jerawat yang tepat dapat membantu menghilangkan jerawat dengan cepat dan total, minim risiko efek samping, serta mencegah jerawat timbul kembali di masa depan.
5 Gerakan Yoga yang Aman Dilakukan Penderita Spondilolistesis

5 Gerakan Yoga yang Aman Dilakukan Penderita Spondilolistesis

5 Gerakan Yoga yang Aman Dilakukan Penderita Spondilolistesis
Hampir semua gerakan yoga bermanfaat untuk meningkatkan kelenturan otot dan sendi serta menjaga kesehatan tulang belakang. Namun, kondisinya berbeda jika Anda menderita spondilolistesis. Penderita spondilolistesis perlu memastikan bahwa gerakan yoga yang dilakukan cukup aman dan tidak memperparah kondisi tulang belakang.

Pose yoga yang aman untuk penderita spondilolistesis

spondilolistesis ditandai dengan bergesernya ruas tulang belakang ke arah depan sehingga menutupi ruas tulang di bawahnya. Kondisi ini dapat menimbulkan nyeri, terutama saat Anda melakukan gerakan yang menyebabkan tulang belakang meliuk.
Maka dari itu, penderita spondilolistesis disarankan menghindari pose yang banyak melibatkan otot punggung. Berikut adalah beberapa pose yoga yang lebih aman:
1. Hero pose
Sumber: Australian School of Meditation & Yoga
Pose hero adalah pose yoga terbaik bagi penderita spondilolistesis untuk bermeditasi. Pose ini juga bermanfaat untuk melenturkan otot paha, mengembalikan lengkung normal tulang belakang, memperbaiki postur tubuh, serta memberikan ketenangan.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
  • Awali dengan posisi bersimpuh di atas matras. Lipat kedua kaki Anda, lalu duduklah dengan menumpu tumit. Letakkan kedua tangan Anda di atas paha dengan telapak tangan menghadap ke bawah.
  • Tekan kedua kaki ke matras, lalu tegakkan tubuh Anda dengan membiarkan tulang belakang mengikuti bentuk normalnya. Gerakkan bahu ke arah belakang, lalu busungkan dada secara perlahan.
  • Biarkan wajah, rahang, dan perut Anda rileks. Tarik napas dalam-dalam melalui hidung, lalu buang perlahan.

2. Extended dog pose

Sumber: Yoga Journal
Pose yoga extended dog bermanfaat untuk memanjangkan dan menormalkan kembali bentuk tulang belakang penderita spondilolistesis. Pose ini juga dapat melenturkan punggung bagian atas, bahu, dan lengan.
Berikut langkah-langkahnya:
  • Bertumpulah di atas matras menggunakan kedua tangan dan lutut seperti meja. Biarkan wajah menghadap ke bawah.
  • Tahan lutut dan kaki tetap pada posisinya, kemudian gerakkan kedua tangan Anda ke depan. Terus luruskan hingga badan dan kedua tangan membentuk garis lurus.
  • Sambil mengembuskan napas, gerakkan pantat ke belakang. Tangan Anda harus tetap lurus, jangan biarkan siku menyentuh matras.
  • Kini, dahi Anda dapat menyentuh matras. Biarkan leher dan punggung Anda rileks. Bernapaslah secara perlahan dan teratur sebanyak 4-8 kali.

3. Standing forward fold pose

Sumber: Yoga Journal
Pose yoga yang satu ini dapat memperkuat otot perut dan punggung serta melenturkan otot paha penderita spondilolistesis. Postur tubuh yang dilatih dalam pose ini juga bermanfaat untuk sistem pencernaan, perkemihan, serta saraf pada badan.
Tahapannya adalah sebagai berikut:
  • Berdiri dengan kedua kaki selebar bahu. Pastikan bobot tubuh Anda terbagi dengan seimbang pada kedua kaki.
  • Bungkukkan tubuh hingga kepala Anda menghadap lutut. Bila memungkinkan, tempelkan tangan Anda pada lantai dan jagalah kaki agar tetap lurus.
  • Tarik dan embuskan napas sebanyak 4-8 kali.

4. Wind relieving pose

Sumber: My Fitness Craze
Penderita spondilolistesis dapat memanfaatkan pose yoga ini untuk mengembalikan lengkungan tulang belakang. Anda juga tidak perlu khawatir akan risiko nyeri karena pose ini relatif mudah dan sangat aman bagi pemula.
Langkah-langkahnya antara lain:
  • Awali dengan berbaring telentang, lalu tekuk kedua lutut Anda dan dekatkan ke arah dada.
  • Peluk lutut dengan kedua tangan. Pastikan kedua tangan menyentuh siku, lengan, pergelangan tangan, atau jari-jari satu sama lain.
  • Tekuk dagu ke arah dada, lalu usahakan agar bahu tetap dekat dengan lantai. Biarkan kaki dan pinggang Anda rileks.
  • Tarik dan embuskan napas dalam-dalam sebanyak 4-8 kali.

5. Five pointed star pose

Sumber: Sacred Source Yoga
Pose yoga untuk penderita spondilolistesis tidak hanya harus aman, tapi juga bermanfaat bagi kesehatan tulang belakang. Pose five pointed star membantu menjaga bentuk normal tulang belakang sekaligus memperbaiki postur Anda.
Berikut adalah tahap-tahapnya:
  • Berdirilah tegak dengan kedua kaki membuka lebar. Rentangkan kedua tangan Anda ke samping. Kaki harus sejajar dengan pergelangan tangan.
  • Kencangkan lutut dan paha Anda. Kaki Anda akan terasa kuat dan kokoh.
  • Sambil tetap merentangkan tangan, biarkan bahu Anda rileks. Gerakkan baju ke belakang dan busungkan dada secara perlahan.
  • Tarik dan embuskan napas sebanyak 4-8 kali.
Yoga akan memberikan manfaat besar bagi kesehatan penderita spondilolistesis, selama pose yang dilakukan aman bagi kondisi tulang belakang. Selain kelima pose di atas, Anda pun bisa melakukan beragam pose lainnya dengan prinsip yang serupa.
Selama menjalani yoga, tetap pahami kebutuhan tubuh Anda. Jangan memaksakan pose yoga yang menimbulkan rasa tidak nyaman atau memiliki risiko cedera. Jika tubuh mulai tera
7 Buah dan Sayur yang Sebaiknya Tidak Dibuat Jus

7 Buah dan Sayur yang Sebaiknya Tidak Dibuat Jus



7 Buah dan Sayur yang Sebaiknya Tidak Dibuat Jus
Buah dan sayur harus Anda konsumsi setiap hari. Selain dimakan langsung, Anda bisa menikmatinya dengan dibuat menjadi jus. Namun, tidak semua buah dan sayur bisa dibuat jus, baik itu dengan juicer maupun blender. Apa saja buah dan sayur tersebut? Yuk, lihat daftar dan alasannya berikut ini.

Buah dan sayur yang tidak bisa dibuat jus

Menurut British Nutrition Foundation, buah dan sayur mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan tubuh, mulai dari vitamin, mineral, serat, dan protein. Anda bisa menikmati keduanya dengan beragam cara, dimakan langsung atau diolah lebih dulu, seperti dibuat jus.
Nah, untuk membuat jus, Anda bisa menggunakan juicer atau blender. Juicer digunakan untuk memperoleh sari dari sayur maupun buah. Sementara blender, digunakan untuk menghaluskan buah dan sayur sehingga jadi lebih mudah dikonsumsi.
Namun, tidak semua buah dan sayur dapat dibuat jus, baik dengan blender maupun juicer, seperti:

1. Alpukat

resep alpukat
Alpukat adalah satu-satunya buah yang mengandung lemak sehat yang baik untuk jantung. Jika ingin dibuat jus, sebaiknya gunakan blender bukan juicer. Kenapa?
Buah ini tidak mengandung banyak air sehingga lebih cocok untuk diblender atau bisa juga Anda hancurkan dengan sendok. Pasalnya, tekstur buah alpukat sangat mudah dihaluskan. Jika Anda menggunakan juicer, Anda tidak akan mendapatkan nutrisi alpukat secara utuh.

2. Brokoli

resep brokoli
Cara terbaik untuk menikmati brokoli adalah dimakan secara utuh tidak dibuat jus. Beda dengan buah alpukat, sayur yang akan vitamin C ini tidak boleh dibuat jus karena akan semakin sulit dicerna dan menimbulkan masalah pencernaan.
Anda bisa mengalami perut kembung atau sakit perut. Tidak hanya brokoli, hindari juga sayur sejenis, seperti kembang kol atau kubis untuk dibuat jus karena akan menimbulkan efek yang sama.

3. Apel

buah apel
Selain sayur brokoli dan alpukat, apel juga masuk deretan buah yang tidak boleh dibuat jus. Jika dibuat jus menggunakan juicer, daging buah apel yang mengandung serat akan terbuang. Anda tidak mendapatkan nutrisinya secara utuh.
Sementara bila dibuat jus dengan blender, kemungkinan besar bijinya ikut dihaluskan. Perlu Anda ketahui bahwa biji apel, apalagi yang masih mentah mengandung amygdalin. Amygdalin bila dikonsumsi dalam jumlah besar dapat menyebabkan keracunan.

4. Pir

manfaat buah pir
Buah yang mengandung banyak air memang cocok untuk dibuat jus dengan juicer. Sayangnya, ini tidak berlaku pada buah pir. Sama seperti brokoli dan sayur sejenisnya, buah pir yang dibuat jus akan memengaruhi sistem pencernaan Anda.
Pir diketahui mengandung sorbitol, yakni gula yang lambat untuk dicerna tubuh dan dapat merangsang pergerakan usus. Pada orang yang sembelit, jus ini mungkin membawa manfaat. Namun, pada orang yang sedang diare, jus ini bisa memperparah gejalanya.
Sebenarnya, buah ini bukannya tidak boleh dibuat jus. Namun, akan lebih baik jika dikonsumsi langsung untuk mendapatkan serat sehatnya sekaligus.
Jika dibuat jus dengan juicer, kemungkinan besar jumlah pir yang digunakan akan jauh lebih banyak ketimbang dimakan langsung. Tentunya, kandungan sorbitolnya jadi lebih tinggi. Hal ini bisa saja membuat Anda jadi diare.

5. Jeruk

serabut putih pada jeruk
Selain sayur brokoli dan apel, jeruk juga masuk dalam daftar buah yang sebaiknya tidak Anda buat menjadi jus. Apalagi jika Anda blender bersamaan dengan kulitnya. Kulit jeruk mengandung senyawa yang dapat mengiritasi sistem pencernaan sehingga menimbulkan masalah pencernaan, seperti sakit perut.
Buah ini kurang tepat Anda buat jus dengan juicer karena akan mengurangi kadar seratnya. Untuk mendapatkan nutrisi seutuhnya, akan lebih baik jika jeruk dikonsumsi langsung.

6. Pisang

manfaat pisang
Sama seperti alpukat, pisang juga tidak bisa dijadikan jus dengan juicer. Alasannya, karena buah ini cukup padat sehingga tidak akan memberikan banyak air.
Buah ini lebih baik Anda jadikan smoothies ketimbang jus. Tambahkan bahan lain, seperti yogurt, jeruk, madu, atau susu almond agar rasanya jadi lebih nikmat.

7. Nanas

buah nanas untuk pencernaan
Nanas termasuk buah yang banyak air sehingga mudah untuk diolah menjadi segelas jus. Sayangnya, membuat jus dari nanas menggunakan juicer tidak membuat Anda mendapatkan nutrisi buah secara menyeluruh. Jadi, cara terbaik untuk mendapatkan buah ini, yakni dimakan langsung.

SEMOGA BERMANFAAT MAS BRO...
/*Nav Menu*/ #top-BD{background:#333;box-shadow:0 1px 3px rgba(0,0,0,0.4);height:48px;width:100%;min-width:970px;position:fixed;top:0;left:0;z-index:9999;overflow:hidden;border-bottom:1px solid #000} #top-BD ul{margin:0 auto;width:970px;list-style-type:none;height:30px} #top-BD ul li{float:left} #top-BD ul li a{position:relative;line-height:28px;border:1px solid;padding:10px 5px;color:#aaa;font-size:13px;text-shadow:0 -1px 0 #000;display:block;text-decoration:none;font-weight:700;text-transform:uppercase;font-family:Geneva,Arial,Helvetica,sans-serif} #top-BD ul li a:hover{color:#fff;border-top:3px solid #aaa} .BDsosial a{display:block;height:50px;width:50px;padding:0 4px;float:right;background:url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpopjiBozmfIJAIQVfPBCggvIvqvYO8KDXz_QTyOXWMrX2ig7AwyNE07m4yR9hKLrZRbAjudDn0cLidmVOXh0xPiQjxJ22usXV5ehlSBbzgRX8611_eUg_M66AbRyA-2gt0Us9MKR9zTA/s1600/Sharing+buttons.png) no-repeat transparent;-webkit-transition:ease-in 0.2s all;-moz-transition:ease-in 0.2s all;transition:all 0.2s ease-in;cursor:pointer} .BDsosial a.googleplus{background-position:0 -58px} .BDsosial a.googleplus:hover{background-position:0 0} .BDsosial a.twitter{background-position:0 -290px} .BDsosial a.twitter:hover{background-position:0 -232px} .BDsosial a.facebook{background-position:0 -406px} .BDsosial a.facebook:hover{background-position:0 -348px} .BDsosial a.rss{background-position:0 -174px} .BDsosial a.rss:hover{background-position:0 -116px}